Kamis, 20 Desember 2018

kalah

Posted by debysiregar on 10.29 with No comments
Tuhan, lagi-lagi jarak membuat aku kalah.

Kali ini, benar-benar jadi orang yang kosong.
Bahkan, aku tak tau banyak tentang mu.
Dan orang-orang disekitar mu, jauh lebih mengetahui mu.

Aku kosong.
Aku hampa.

Aku tak ada gunanya.

Kasian kamu, memiliki seseorang yang ga ada guna nya ini.

Karena kosongnya aku,
saat kau sakitpun aku tak mengetahui nya.


Apa daya ku, yang hanya bisa mengingatkanmu.
- jangan lupa makan
- jangan pulang malam
- jangan ngerokok
- jangan ini
- jangan itu


Ya emang sih, lebay.

Tapi apa yang bisa ku perbuat ? Hanya bisa itu.
Dan menangis.

Ketika dengar kabar yang ga baik ttg mu.

Toh semata2 Karna aku sayang.

Walau, kata janganku mungkin terdengar lebay olehmu. Sampai2 kini aku sering kau abaikan.

Ah ya sudahlah.


Harapku, kamu baik2 saja.

Dan aku,


Tetap akan kalah oleh jarak.





Senin, 17 Desember 2018

Berhenti

Posted by debysiregar on 17.17 with No comments
Entah kenapa, jarak semakin kuat untuk membuatku menyerah.

Mungkin bagimu, lelahku sebagai tanda tak sayangku lagi padamu.
Tapi nyatanya, rasa sayangku masih sama.

Aku nerima jarak ini,

Aku juga belajar nerima gimana pun keadaan mu.

Bahkan aku juga mencoba ngga menuntut banyak padamu.


Tapi...

Apa salah, kali ini aku menuntut sesuatu.

Aku butuh waktumu.

Ngga lebih..

Karna itu, udah lebih dari cukup buatku.


:")
Apa aku harus tetap kuat ?

Kamis, 06 Desember 2018

Ketika keadaan menuntutku harus kuat.....

Posted by debysiregar on 08.04 with No comments


Ada sebuah keluarga, mereka hidup sangatlah harmonis. Terlahir dari keluarga yang berada dan tinggal dilingkungan yang jauh dari kata buruk. Mereka selalu hidup harmonis, bahkan orang-orang  disekitar mereka selalu bertanya-tanya, Kenapa mereka selalu terlihat harmonis? dan tak sedikit yang iri dengan keharmonisan keluarga mereka.
Mereka adalah, Jerico dan Janet. Mereka dikaruniai 1 orang gadis kecil, yang sudah mereka nanti-nanti selama 4 tahun lamanya berumah tangga.

Jerico sangat dekat dengan gadis kecilnya itu, yang bernama Dinda. Ia sangat menyayangi wanita, karena di dalam keluarganya ia hanya memiliki ibu sebagai satu-satunya wanita dalam keluarganya, tak ada kakak yang cerewet maupun adik perempuan yang manja.
Ia selalu merawat dinda dengan sepenuh hati, ia memandikan gadis kecilnya itu, kala kuku dinda panjang ia yang selalu memotongnya, pergi ke sekolah tak segan ia memakaikan sepatu gadis kecil nya itu.

Tak terasa, pertambahan usia Dinda.
Suatu hari, dinda dibuat kecewa oleh kenyataan pahit didepan matanya.
Orang yang selalu dikaguminya sejak kecil, membuat hatinya hancur sehancurnya.
iya, ia Jerico. Ayahnya sendiri..

Jerico kencan dengan wanita lain, selain ibu dinda sendiri.

Dinda, kecewa..
Dinda tak terima.
Tapi nyatanya, dinda tak bisa menyalahkan keadaan.


Tak satupun yang mengerti perasaan dinda kala itu.
Hanya pelukan ibu yang membuat hatinya nyaman.

Sampai-sampai, paman nya membentak nya dengan cukup hebat.
Entahlah, apa yang dipikirkan paman nya kala itu..
Dinda sakit hati.. dinda kesal..

Waktu berjalan...
Dinda semakin bisa mengerti akan keadaan..

Perlahan-lahan, keadaan kembali membaik.

Jerico sebisanya mengembalikkan keyakinan putrinya..
Dinda..
keyakinan pujaan hatinya,
yaitu istrinya..

Walaupun kertas yang diremukkan tak akan bisa kembali semulus bentuk semula lagi.
Sama dengan kepercayaan,
semua tak bisa seperti dahulu lagi.

Dan sekarang Dinda sudah dewasa..
dan dia berharap,

semua akan selalu baik-baik saja.
dan tidak pernah terulang lagi.

hehehehhe..
The end.


Berbeda

Posted by debysiregar on 07.52 with No comments
Entah mengapa,

aku berbeda.

Tak seperti cara orang lain menyampaikan sayang nya,

entah kenapa,

aku selalu terlihat cuek,

bahkan orang-orang selalu menganggapku cuek.

Padahal, nyatanya aku peduli.





e n t a h l a h. . .